Hanya ATM BNI yang Tahu yang Kami Mau

         Sejak kecil kita dipaksa orang tua untuk menabung-menabung dan menabung.  Dari menabung di celengan sampai menabung di Bank. Saat kecil mungkin kita rajin sekali menabung di celengan, tiap hari seratus rupiah dimasukkan ke celengan, kalo dapat uang pemberian dari saudara apalagi uang kertas semangat  dimasukkan. Baru beberapa bulan kemudian setelah celengan terasa berat baru celengan kita pecah beramai-ramai bersama kakak lalu kita hitung dan kita titipkan uangnya di rekening orang tua.

    Seiring dengan pertambahan usia kita mendapatkan Kartu Tanda Penduduk atau KTP. Dengan memiliki KTP berangkatlah membuka rekening sendiri.  Tabungan pertama di Bank adalah di BNI. Alasan mengapa memilih BNI adalah karena orang tua juga memliki rekening disana. Dengan bekal uang dari orang tua mulailah membuka rekening. Rasa deg-degan tentu masih teringat saat itu, mungkin karena masih Anak Baru Gede alias ABG mungkin cepet aja buka rekening saat itu.  Satu yang sangat diingat saat itu memiliki kartu ATM sangat sangat membahagiakan.  Sampai-sampai Kartu ATM itu mau dilaminating, untung diingatkan orang tua, "Kalo di laminating tidak bisa digunakan tho Dek", ibu mengingatkan. Ternyata sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun menjadi nasabah BNI tidak terasa dari awal SMA-kuliah sampai bekerja.

         Saat Kuliah uang saku dari orang tua dikirim melalui rekening BNI.  Tentu saat itu yang paling sering di datangi selain kampus adalah ATM BNI. Awal Bulan Bulan tentu saat-saat membahagiakan, tabungan penuh...he he he.  Uang transfer dari orang tua digunakan untuk membayar SPP,BOP, sewa kos, dan uang jajan.
  
      
       ATM BNI mempunyai pecahan uang yang sangat lengkap, dari dulu sampai sekarang yaitu dari pecahan uang Rp.100.000, Rp.50.000 sampai Rp.20.000.  Untuk di ATM pecahan Rp.100.000 dan Rp.50.000 biasanya mengambil uang untuk membayar SPP+BOP dan uang Kos karena uangnya cukup banyak, tapi jumlah lembar yang diambil sedikit karena pecahannya besar, dan harus dibayarkan tunai.

       Sebagai Mahasiswa sudah menjadi rahasia umum jika uang kiriman orang tua yang seharusnya untuk sebulan alias 30 hari, ternyata tidak sampai 30 hari, hari ke 20 biasanya hari-hari pengiritan khususnya bagi mahasiswa yang orang tuanya pegawai.  Saat itu orang tua berpesan agar mengambil uang jajan tidak semua melainkan bertahap agar tidak langsung habis, tetap dapat dipertahankan hingga akhir bulan.  Tapi namanya anak muda ada aja  kebutuhan dari makan bersama teman sampai ke warnet.  Saat itu mengambil uang seminggu sekali biar irit, rekening kurus pelan-pelan.  Nah untungnya BNI mempunyai ATM pecahan Rp.20.000 


      Bagi mahasiswa pecahan Rp.20.000 ini sangat membantu.  Selain pecahan tidak besar juga bisa sebagai nyawa cadangan di akhir bulan sebagai anak kos.  Bayangkan jika rekening tinggal Rp.92.000 an mana bisa diambil uangnya, Tapi di ATM BNI masih bisa mengambil uang.  Bahkan beberapa teman gabungan mengumpulkan sisa uang di rekening untuk ditransfer ke rekening BNI untuk dapat diambil uangnya ck...ck ..ck... ck...kadang lucu tapi itulah kenyataanya..he...he... he... he.


       Untungnya sampai sekarang  ATM pecahan Rp.20.000 ini masih dipertahankan oleh BNI, dimana bank-bank lain sudah lama meningggalkan ATM pecahan kecil ini.  ATM Pecahan Rp.20.000 dapat  dijumai di BNI kantor besar. Semoga ini tetap dipertahankan dan jika bisa ditambah lagi mesin ATM yang berisi uang Rp.20.000. Terimakasih BNI. Selamat Ulang Tahun BNI ke 69. Sukses Selalu dan tetap menjadi bank kepercayaan Rakyat Indonesia terutama Mahasiswa dan Mahasiswi.

Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014. Mukena Murah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Tutorial by Pembicara Internet Marketing
Proudly powered by Blogger